Minggu, 12 Agustus 2012

Pindahan dari Multiply

Ada kebijakan mengejutkan dari Multiply yang akan dijadikan OS alias Online Shoping. Jadi kami - kami yg ga punya OS & murni blogger harus pindah rumah...fhhiiiuhh 5 tahun postingan harus rela pergi. Insya Allah disini adalah rumah kedua, jadi rencana sementara akan ditampug disini secara bertahap..Semoga ini adalah jalan terbaik. Meski awalnya 'rumah' ini khusus untuk bisnis. Perlu bikin rumah lagi niy...Semoga Allah juga memudahkan untuk mendapat rumah dalam arti sebenarnya untuk keluarga kecilku hehehehe disambung-sambungin deh..

Jumat, 10 Agustus 2012

Selamatkan Multiply!!!...

Tak menyangka tiba-tiba saja keberadaan kita di sini mau dibubarkan...not fair deh.
semacam apa dulu tuh jaringan sosmed yg pernah diberangus juga....
so saatnya  fighting . dukung pak Iwan Yulianto :

http://fightforfreedom.multiply.com/journal/item/93

Transkrip Wawancara 89.2FM Seputar Kebijakan Penutupan Fitur Blogs Multiply  
 Aug 9, '12 1:55 AM
for everyone
Pengantar:

Setelah 8 tahun Multiply berkibar sebagai jejaring sosial, hari Selasa (7-8-2012), CEO Stefan Magdalinski yang baru menjabat 4 bulan, dengan semena-menanya memutuskan akan menutup fitur media sharing jejaring sosial di multiply, seperti photos, videos, blogs, social messaging, etc pada 1 Desember 2012. Para pengguna Multiply hanya diberi kesempatan kurang dari 4 bulan untuk menyelematkan isi postingan, mulai dari blog, foto, video dan konten lainnya.

(Kira-kira seperti itu pengantarnya, karena kami sempat terputus koneksi di awal).

Berikut adalah wawancara pagi ini (pk 06.30 WIB) dari GreenRadio 89,2 FM oleh Mas Pepy dan mbak Ruru, terhadap narasumber Iwan Yuliyanto, seputar kebijakan gila Stefan tersebut.

1. Bagaimana tanggapan para blogger atas kebijakan penutupan fitur blogs?

Jelas, merasa sedih, sakit hati, dibohongi, dikhianati, dan tersingkirkan. Semuanya campur jadi satu. Dari pihak Multiply sendiri seharusnya menyadari tumbuh dan berkembangnya Multiply hingga besar sampai sekarang ini itu tidak bisa lepas dari kawan-kawan blogger yang menggunakan fasilitas jejaring sosial di Multiply sejak awal masuk di Indonesia, kalo tidak salah tahun 2004.

Tanpa adanya kami, para blogger, sungguh tidak masuk akal Multiply akan terbangun dan bisa berekspansi dari negara asalnya Florida US sampai ke South East Asia, khususnya Indonesia dan Filipina. Lantas kalau mereka bersikap seperti itu, dimana letak sikap hormat mereka itu kepada kita?

Secara harga diri, kami tidak mau diperlakukan seperti itu, jadi terkait dengan rencana itu jangan kira hal ini semudah membalikkan telapak tangan.

Perlu diketahui, rencana penutupan blog ini mengingkari janji Multiply kepada pengguna setianya (yang pernah dimuat di Tabloid Kontan dan beberapa media lainnya) bahwa blog akan tetap menjadi bagian dari Multiply. Kenyatannya itu BOHONG besar. Padahal e-commerce yang selama ini tumbuh subur di Multiply justru membutuhkan social networking tools semacam blog, foto, video karena transaksi mereka terjadi dengan dasar saling mengenal terlebih dahulu. Tanpa Bloggers, Online Sellers yang ada di Multiply pasti akan berpaling menuju semacam eBay, Amazon, Kaskus, TokoBagus, Berniaga atau FB, beberapa situs ecommerce lainnya yang lebih mumpuni.

2. Multiply menyatakan ini murni kepentingan bisnis, apa keuntungannya jika blogger tetap dipertahankan?

Betul, ini murni kepentingan bisnis.

Secara umum kami, para blogger, tidak ada masalah dengan penambahan fitur untuk memanjakan Online Seller, toh antara pengguna Blogger dan Online Seller bisa bersinergi, kami sebagai Blogger bisa merupakan segmen pasar yang aktif dan langsung dari multiply sendiri.

3. Kemudian, reaksinya dari kalangan blogger seperti apa?

Jelas, banyak yang melakukan reaksi perlawanan atas kebijakan ini. Agenda dialog tetap akan terus kami upayakan, meski sampai saat ini masih belum ada kepastian kapan waktunya dari mereka. Namun, sampai saat ini yang terllihat, perlawanan dari Multiplyer (sebutan untuk anggota komunitas Multiply) diberikan dengan cara membanjiri postingan pada kolom komentar yang memuat pengumuman resmi soal penutupan layanan blog ini. Beragam komentar baik dari pengguna luar negeri dan dalam negeri terus bermunculan yang menentang keputusan yang dianggap justru membuat merugikan Multiply. Aksi lainnya ada yang juga memuat tulisan ragam perlawanan di jurnalnya masing-masing, baik di Multiply maupun melalui media sharing non Multiply. Dan, terakhir adalah penggalangan sebuah Petisi Penolakan, yang sampai saat ini sudah ditanda tangani lebih dari 780an pengguna. Dalam 2 hari sudah mencapai sebanyak itu.

4. Apakah ketidak-puasan tersebut sudah disampaikan langsung ke Pihak Multiply?

Ya. Ketidak-puasan kami itu langsung dilontarkan sesaat setelah pengumuman itu di-rilis. Ketidak-puasan bukan hanya disampaiakan oleh Multiplyer Indonesia, tetapi juga Multiplyer dari luar negeri. Namun demikian kami tidak menerima respon dengan baik, seakan-akan membiarkan protes / keluham / komentar kami di sana. Bahkan mereka (Pihak Multiply Indonesia / Mulpid) yang juga menggunakan media jejaring sosial lainnya seperti Facebook bersikap represif, yaitu dengan menghapus komentar-komentar Multiplyer yang meng-kritisinya, dan kemudian mereka mem-blocked-nya. Sehingga komunikasi terputus. Hingga saat ini, kondisi tersebut masih terjadi.

Sebenarnya yang akan kami tempuh ada langkah dialog langsung dengan CEO Multiply yang berkantor di Jakarta. Kami akan berupaya melobi manajemen Multiply. Kami akan lakukan tawar menawar kebijakan sembari menyodorkan bukti omongan janji kemaren-kemaren yang semua itu tercatat, bahkan juga yang telah dimuat di media. Kita ingatkan kepada mereka, bahwa mereka tidak boleh menjadi kapitalis yg kurang ajar. Janji mereka yang tidak ditepati, merugikan kesiapan untuk pindah, ini yg bisa kita sodorkan sebagai penekanan lobby. Minimal jangan mengusik kenyamanan kami nge-blog.

Langkah kedua, kalo gagal, ya kami semua akan migrasi bersama, kemudian bikin pers conference kalo perlu atas sikap arogansi Mulpid di negeri ini.

Langkah ketiga, biar nanti dikembangkan para Multiplyer yang tetap concern dengan perjuangan ini, jadi belum bisa diungkap saat ini.

5. Kabarnya juga menggalang dukungan lewat petisi, bagaimana perkembangannya? sudah berapa yang tandatangan? bagaimana kalau ada publik yang ingin mengakses dan memberikan dukungan?

Hingga saat ini sudah terkumpul 780-an lebih penandatangan petisi yang dapat diakses disini. Baiklah, silakan akses di sini:
http://www.change.org/id/petisi/stefan-magdalinski-ceo-of-multiply-jangan-hapus-jejaring-sosial-dari-multiply

6. Apakah ini juga didukung oleh pengguna Multiply dari kalangan Online Seller?

Tepat sekali. Memang ragam penolakan yang disuarakan oleh pengguna Multiply, tidak hanya dari kalangan Blogger namun juga Online Seller yang terancam kehilangan pangsa pasar yang telah dibangun dengan susah payah.

Untuk mendukung gerakan tolak penutupan blog ini, sejumlah pemilik toko online bahkan telah melakukan aksi boikot dengan cara Stop Transaksi via Product Listing sejak kemaren hingga hari ini, dan mungkin seterusnya sampai kebijakan itu berubah. Saya yakin ini bukan sekedar aksi solidaritas semata, tapi lebih dari itu, yang sadar akan ketiadaan para blogger nantinya akan mempengaruhi omset mereka dalam membuka toko online di Multiply. Dibandingkan dengan toko - toko online di media lainnya, di Multiply ini sungguh sangat unik. Cara jualan di sini berbeda kulturnya dibanding dengan media lain. Di sini bisa share, saling canda dan OOT disana sini, nah... itulah yang bikin mereka merasa nyaman berjualan di Multiply ini. Mereka bukan semata mata cari uang saja, mereka merasa punya teman, sahabat, bahkan teman - teman di Multiply ini menurut saya sangat luar biasa kekeluargaannya. Adanya komunitas seperti inilah yang membuat mereka nyaman selama ini.

7. Apa yakin langkah ini akan membuat Multiply mencabut keputusan tersebut?

Yakin atau tidak, memang harus optimis, dan jangan sampai surut dalam perjuangan, karena ini juga menyangkut harga diri.

Saya berpesan kepada para kawan-kawan Multiplyer tetap semangat dalam perjuangan ini. Tetaplah berada dalam barisan perlawanan untuk menentang keputusan CEO. Mereka telah berhasil memisahkan Multiplyer menjadi dua kubu, Blogger dan Online Seller, untuk itu kita jangan mudah diadu domba.

Sebagai media, tolong dan bantu kami juga ya. Terimakasih.


Demikian transkip wawancara yang begitu singkat pagi ini. Ada poin yang saya tambahkan di sini yang seharusnya disampaikan saat wawancara, namun karena waktunya terbatas, hal tersebut tidak sempat disampaikan.

Sebagai bagian dari edukasi publik, silakan sebar transkip wawancara ini.


Salam hangat dan tetap semangat,
Iwan Yuliyanto