Jumat, 30 November 2012

Umur panjang Elang


 Inspiring story dari status teman di FB..thanks mbak Atik :) . Sungguh Allah tak akan mengubah suatu kaum bila kaum tersebut tak mau berubah. Untuk berubah adalah keputusan yang besar dan perlu pengorbanan, kebulatan niat dan tekad agar perubahan itu membawa kebaikan. Disertai tawakkal pada Allah agar usahanya tak sia - sia dan bermanfaat di kemudian hari. Bener - bener No pain No Gain. So Ganbatte!!!! bismillah. Berikut ceritanya :
Berubahlah..! Dan Umur Kita akan Bertambah

Tahu burung Elang ?

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia, dapat mencapai 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur itu seekor elang harus membuat keputusan besar pada umurnya yang ke 40.

Saat umur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruh menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dada. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat, sehingga menyulitkan saat terbang.

Saat itu, elang hanya mempunyai 2 pilihan. Menunggu kematian atau menjalani proses transformasi yang menyakitkan selama 150 hari. Saat melakukan transformasi itu, ia harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang, berhenti dan tinggal disana selama proses berlangsung.

Pertama, ia harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, dan kemudian menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, dia harus mencabut satu persatu cakarnya, dan ketika cakar yang baru telah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu persatu. Proses yang menyakitkan bukan?

Lima bulan kemudian, bulu bulu yang baru pun telah tumbuh sempurna dan ia mulai dapat terbang kembali.
Dengan paruh dan cakar baru, ia mulai menjalani sisa 30 tahun kehidupannya dengan penuh energi.

Dahsyat ya…perjuangan yang panjang dan penderitaan yang dilalui berakhir indah.

Sebenarnya, begitulah hidup kita. Kita yang telah menjalani hidup ini ‘biasa2’ aja, ketika kita memutuskan untuk mengubah hidup kita, pasti ada harga yang harus dibayar.

Siapa yang ga ‘menderita’ mengubah kebiasaan pelit jadi dermawan ?
Siapa yang tidak akan ‘berkeringat’ mengubah dari mengulur-ulur waktu sholat menjadi penjaga awal waktu ?
Siapa yang tidak harus bersusah payah dari hidup yang hedonis menjadi hidup yang bisa berbagi dengan memikirkan kondisi umat ini ?
Dan lain sebagainya.

Tapi siapa yang akan menikmati hidup ‘panjang’nya kalau bukan kita. Siapa yang akan ‘berumur panjang’ , dikenang orang karena amal kebaikannya kalaubukan si pelaku sendiri ?

Dan pada akhirnya..dengan segala penderitaan bersama perubahan yang ‘sangat menyakitkan’ itu..semoga kita semua mendapatkan akhir hidup yang khusnul khatimah, dan surga Allah tempat akhir kita menapak…

Aaamiin..
Wallahu’allam bishowab

*umur bertambah..artinya bertambah dikenang orang. Walau sudah meninggal..akan terus diingat melebihi umur yang sebenarnya. Begitulah orang2 sholih.
Berubahlah..! Dan Umur Kita akan Bertambah 

Tahu burung Elang ?

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia, dapat mencapai 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur itu seekor elang harus membuat keputusan besar pada umurnya yang ke 40.

Saat umur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruh menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dada. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat, sehingga menyulitkan saat terbang.

Saat itu, elang hanya mempunyai 2 pilihan. Menunggu kematian atau menjalani proses transformasi yang menyakitkan selama 150 hari. Saat melakukan transformasi itu, ia harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang, berhenti dan tinggal disana selama proses berlangsung.

Pertama, ia harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, dan kemudian menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, dia harus mencabut satu persatu cakarnya, dan ketika cakar yang baru telah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu persatu. Proses yang menyakitkan bukan?

Lima bulan kemudian, bulu bulu yang baru pun telah tumbuh sempurna dan ia mulai dapat terbang kembali.
Dengan paruh dan cakar baru, ia mulai menjalani sisa 30 tahun kehidupannya dengan penuh energi.

Dahsyat ya…perjuangan yang panjang dan penderitaan yang dilalui berakhir indah.

Sebenarnya, begitulah hidup kita. Kita yang telah menjalani hidup ini ‘biasa2’ aja, ketika kita memutuskan untuk mengubah hidup kita, pasti ada harga yang harus dibayar.

Siapa yang ga ‘menderita’ mengubah kebiasaan pelit jadi dermawan ?
Siapa yang tidak akan ‘berkeringat’ mengubah dari mengulur-ulur waktu sholat menjadi penjaga awal waktu ?
Siapa yang tidak harus bersusah payah dari hidup yang hedonis menjadi hidup yang bisa berbagi dengan memikirkan kondisi umat ini ? 
Dan lain sebagainya. 

Tapi siapa yang akan menikmati hidup ‘panjang’nya kalau bukan kita. Siapa yang akan ‘berumur panjang’ , dikenang orang karena amal kebaikannya kalaubukan si pelaku sendiri ?

Dan pada akhirnya..dengan segala penderitaan bersama perubahan yang ‘sangat menyakitkan’ itu..semoga kita semua mendapatkan akhir hidup yang khusnul khatimah, dan surga Allah tempat akhir kita menapak…

Aaamiin..
Wallahu’allam bishowab

*umur bertambah..artinya bertambah dikenang orang. Walau sudah meninggal..akan terus diingat melebihi umur yang sebenarnya. Begitulah orang2 sholih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar