Selasa, 29 Januari 2013

Automatic vs manual

Jaman uda serba canggih, apalagi tinggal di negara maju. serba automatic, praktis, efisien, canggih de es be lah istilahnya. Pegangan di tangan yang ga bisa dipisahkan pun berubah digital semua (menyamaratakan). Jadi keliahatan udik kalo pegang alat canggih hehehe. Intinya jangan malu belajar ya kalo ga mau ketinggalan. 
Kemajuan tekhnologi tentu membawa perubahan dalam kebiasaan sehari hari. Lihat saja pemandangan di kereta yang dulu saya sering dengar orang Jepang gemar membaca kini yang pegang buku kalah jumlahnya dengan yang pegang smartphone, game, Ipad, Ipod dkk. Paling yang uda tergolong lanjut usia yang masih pegang buku, yang muda mah pegang yang canggih-canggih itu. Memang bisa menunjang aktivitas keseharian seperti menulis atau membaca, pokoke harus smart lah penggunanya (misal : smartphone/iphone).Bisa untuk Kebaikan atau kemudharatan. Bicara yang baik aja deh , sebagai muslim untuk beribadah baca qur'an, belajar tajwid pun bisa dilakukan dengan tinggal klik :). Kegiatan pengajian pun tinggal direkam aja waktu ustadz/ustadzah berceramah atau ngetik langsung di aplikasi Note nya. 便利 -benri alias praktis yaa.

But, shikasi, tetapi entah kenapa diriki kok masih suka, nyaman dengan yang manual ya terutama untuk mencatat / menulis (ini pembelaan diri karena belum biasa dengan alat canggih qeqeqeqe) . Menulis di buku catatan dengan pulpen atau pensil lebih berkesan rasanya. Sebab kalo dibuka buka lagi coretan coretan terdahulu jadi teringat suasana hati saat itu.Bentuk tulisan atau coretan kan bisa berbeda tergantung suasana ya kan ya. Asal rapi aja nyimpen tu notes...tapi sepertinya lama lama juga tergeser dan mengharuskan  ngetik juga tetep dengan catatan harus rapi filing dokumen/ foldernya biar ga ilang ato kehapus.Untuk membaca si bisa dari mana aja. Cuma kalo  ingat pernyataan Andrea Hirata waktu di interview di newspaper  bahwa membaca dari buku itu lebih berkesan karena tangan kita bisa  membalik halaman demi halaman dan ada aroma kertas yang tercium. hmm  menarik juga. 
 Tekhnologi memang 2 mata pisau (istilahe pas ga ni?) ada dampak positif dan negatif. Intinya harus tetap menjaga nilai kebaikan agar tak tergilas jaman yang makin aneh aneh.   Back to Iman semuanyaaa...

#catatan ngglambyar, inget kecanggihan fasilitas Oriflame vs kebiasaan manual yang mengahadapi tantangan untuk bisa mengoperasikan sistem di webnya...*-* ayoooo majuuuu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar